Mengapa K2 disebut K2? | Menjelajahi asal usul nama gunung K2

post-thumb

Mengapa K2 disebut K2?

Gunung K2, yang terletak di Pegunungan Karakoram, adalah gunung tertinggi kedua di dunia, hanya kalah oleh Gunung Everest. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana puncak yang perkasa ini mendapatkan namanya? Asal usul nama K2 konon masih diselimuti misteri dan spekulasi. Dalam artikel ini, kita akan menyelami sejarah dan menjelajahi berbagai teori yang berbeda seputar nama gunung ikonik ini.

Daftar isi

Salah satu teori menyebutkan bahwa nama K2 diberikan karena posisinya yang berada di Pegunungan Karakoram. Karakoram Range adalah rumah bagi banyak gunung, dan setiap puncaknya diidentifikasikan dengan sebuah nomor. K2, sebagai gunung tertinggi kedua di pegunungan ini, mendapatkan namanya karena merupakan puncak kedua yang disurvei dan dicatat. Namun, teori ini sering diperdebatkan karena tidak menjelaskan asal-usul huruf “K” pada namanya.

Teori lain yang ada berspekulasi bahwa nama K2 mungkin berasal dari kata “Karakoram”, dengan tambahan angka “2” untuk membedakannya dari puncak-puncak lain di sekitarnya. Teori ini menyatakan bahwa “K” adalah singkatan dari “Karakoram”, dan “2” mewakili posisinya sebagai puncak tertinggi kedua. Meskipun teori ini memberikan penjelasan yang logis, namun belum dapat dipastikan kebenarannya.

Terlepas dari asal-usulnya, K2 telah memikat imajinasi para pendaki gunung dan petualang. Keindahannya yang luar biasa, medan yang berbahaya, dan pendakian yang menantang telah membuatnya menjadi tujuan legendaris bagi mereka yang mencari pengalaman gunung terbaik.

Entah ada jawaban yang pasti atau tidak, nama K2 telah menjadi identik dengan kehebatan, petualangan, dan pengejaran hal yang mustahil dalam dunia pendakian gunung. Nama ini telah mengukir namanya dalam sejarah dan akan terus berdiri sebagai bukti kegigihan manusia dan keinginan untuk menaklukkan puncak tertinggi.

Mengapa K2 disebut K2?

K2, yang juga dikenal sebagai Gunung Godwin-Austen atau Chhogori, adalah gunung tertinggi kedua di dunia, setelah Gunung Everest. Nama “K2” diambil dari notasi yang digunakan oleh Great Trigonometric Survey of British India. Selama abad ke-19, para surveyor menamai puncak-puncak pegunungan Karakoram dengan huruf “K” yang diikuti dengan sebuah angka. Hasilnya, ketika mereka mencapai Karakoram, K2 menjadi nama untuk puncak kedua yang mereka ukur.

Pilihan spesifik “K2” sebagai nama untuk puncak tertinggi kedua kemungkinan besar dipengaruhi oleh urutan pengukuran yang dimaksudkan. Gunung Everest, yang kemudian diukur sebagai puncak tertinggi, disebut sebagai “K1” sebelum ketinggian yang sebenarnya ditentukan. Oleh karena itu, ketika K2 diukur dan ternyata lebih tinggi daripada yang diyakini sebagai gunung tertinggi pada saat itu, maka tidak perlu mengganti namanya.

Meskipun K2 adalah nama umum untuk gunung ini, gunung ini juga dikenal sebagai Gunung Godwin-Austen, yang diambil dari nama Henry Godwin-Austen, seorang ahli geologi dan surveyor Inggris yang menjelajahi daerah tersebut pada akhir abad ke-19. Selain itu, gunung ini juga disebut Chhogori dalam bahasa Balti setempat, yang berarti “Raja Pegunungan”.

NamaTinggi (meter)Tinggi (kaki)
K28,61128,251
Gunung Everest8.84929.032

Asal Usul Nama Gunung K2

K2, yang juga dikenal sebagai Gunung Godwin-Austen atau Gunung Chogori, adalah gunung tertinggi kedua di dunia setelah Gunung Everest. Nama “K2” mungkin terdengar aneh, karena tidak sesederhana nama-nama gunung lainnya. Asal usul nama K2 berasal dari awal abad ke-19, ketika para surveyor Inggris memetakan wilayah pegunungan Karakoram.

Baca Juga: Menyalin Perdagangan di Inggris: Panduan Komprehensif tentang Cara Menyalin Perdagangan

Pada saat itu, Great Trigonometric Survey of India sedang mengerjakan pemetaan wilayah India Britania yang sangat luas. Para surveyor menggunakan sistem yang unik untuk menomori puncak-puncak yang mereka temui selama ekspedisi mereka. Setiap puncak diberi nomor yang sesuai dengan urutan pemetaannya, dan huruf “K” digunakan untuk menunjukkan puncak-puncak di pegunungan Karakoram.

Ketika membuat katalog puncak tertinggi kedua di jajaran Karakoram, para surveyor mengikuti prosedur standar mereka dan memberinya nomor “2”. Oleh karena itu, puncak ini dikenal sebagai K2, yang menandakan puncak tertinggi kedua di pegunungan Karakoram dan urutan pemetaannya.

Meskipun beberapa orang berpendapat bahwa nama K2 tidak memiliki makna puitis dan budaya yang sering dikaitkan dengan nama-nama gunung, nama ini telah dikenal secara internasional dan digunakan secara luas oleh para pendaki dan pendaki gunung. Nama K2 kini menjadi simbol keindahan yang megah dan tantangan berat yang ditimbulkan oleh puncak yang mengesankan ini.

| Nama Gunung | Ketinggian | Ketinggian | — | — | | K2 (Gunung Godwin-Austen) | 8.611 meter

Menjelajahi Sejarah di Balik Penamaan K2

Sejarah di balik nama K2 sangat menarik dan sarat dengan pengetahuan tentang pendakian gunung. K2 adalah gunung tertinggi kedua di dunia setelah Gunung Everest, dan terletak di Pegunungan Karakoram di perbatasan Cina-Pakistan.

Nama “K2” sebenarnya adalah nama turunan yang diberikan oleh surveyor Inggris yang pertama kali mendokumentasikan gunung ini. Pada awal abad ke-19, para surveyor Inggris melakukan survei dan pemetaan wilayah, dan mereka memberikan sistem numerik pada gunung-gunung yang mereka survei di Pegunungan Karakoram. Mereka menggunakan huruf “K” untuk mewakili Karakoram dan memberi nomor pada gunung-gunung tersebut berdasarkan urutan penemuannya.

Baca Juga: Indeks vs Forex: Manakah Pilihan Investasi yang Lebih Baik?

Ketika mereka menemukan gunung raksasa yang kemudian dikenal sebagai K2, mereka menyadari bahwa gunung tersebut tidak memiliki nama lokal seperti gunung-gunung lain yang telah mereka survei. Tim Inggris memutuskan untuk menamainya sebagai K2, dengan “K” mewakili Karakoram dan “2” menunjukkan bahwa itu adalah puncak kedua yang mereka survei di Pegunungan Karakoram.

Namun, perlu dicatat bahwa masyarakat lokal di wilayah tersebut tidak pernah menggunakan nama K2 untuk gunung tersebut. Mereka memiliki nama sendiri untuk gunung itu, seperti Chogori atau Qogir, yang berarti “raja gunung” dalam bahasa Balti.

Sepanjang sejarah, K2 tetap menjadi nama ikonik dalam pendakian gunung, dan telah menjadi identik dengan tantangan dan bahaya yang ekstrem. Mendaki K2 dianggap sebagai salah satu prestasi terberat dalam pendakian gunung karena kondisi cuaca yang berbahaya, kesulitan teknis, dan reputasi yang mematikan. Banyak ekspedisi yang telah mencoba menaklukkan K2, namun tetap saja gunung ini tetap mengundang rasa hormat dan kekaguman dari para pendaki di seluruh dunia.

Meskipun nama resminya adalah K2, banyak pendaki dan pendaki gunung yang masih menyebutnya dengan nama lokal sebagai tanda penghormatan terhadap budaya asli wilayah tersebut. Pengakuan ini berfungsi sebagai pengingat akan kekayaan sejarah dan makna budaya di sekitar gunung ini.

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN:

Mengapa K2 disebut K2?

K2 disebut demikian karena merupakan gunung tertinggi kedua di dunia setelah Gunung Everest. “K” adalah singkatan dari Karakoram, yang merupakan pegunungan tempat K2 berada, dan “2” menunjukkan bahwa K2 adalah puncak tertinggi kedua di pegunungan tersebut.

Apa arti nama K2?

Nama K2 menandakan lokasi fisik gunung tersebut. “K” pada K2 adalah singkatan dari Karakoram, yang merupakan pegunungan tempat puncaknya berada. Angka “2” menunjukkan bahwa ini adalah puncak tertinggi kedua di pegunungan Karakoram.

Mengapa K2 disebut sebagai Gunung Buas?

K2 disebut sebagai Gunung Buas karena kondisi pendakiannya yang berbahaya dan menantang. Gunung ini dikenal dengan cuacanya yang tidak dapat diprediksi, lereng yang curam, dan rute pendakian yang rumit, yang membuatnya menjadi salah satu gunung yang paling sulit untuk ditaklukkan. Nama “Savage” mencerminkan sifat berbahaya dari gunung ini dan risiko yang terlibat dalam upaya mendakinya.

Apakah ada makna historis atau cerita di balik nama K2?

Nama K2 tidak memiliki makna sejarah atau cerita tertentu di baliknya. Nama ini diberikan kepada gunung ini berdasarkan lokasi geografisnya dan peringkatnya sebagai puncak tertinggi kedua di pegunungan Karakoram. Namun, gunung ini telah mendapatkan reputasi karena kondisi pendakiannya yang menantang dan berbahaya selama bertahun-tahun, yang telah berkontribusi pada julukannya sebagai “Gunung Buas.”

Lihat juga:

Anda Mungkin Juga Menyukainya